BEGINNER EDUCATION JOURNAL (BEJo)

PENERAPAN KEGIATAN MERONCE SEDOTAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA 6 AIMAS KABUPATEN SORONG

2023-12-13T19:37:45+00:00

Meronce menggunakan sedotan adalah suatu kegiatan membuat hiasan yang siap pakai dari bahan daur ulang seperti sedotan dan bahan-bahan lainya, yaitu dengan cara memotong kecil-kecil sedotan dan merangkainya dengan benang atau senar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kegiatan meronce sedotan terhadap kemampuan motorik halus pada anak kelompok B TK ABA 6 Aimas kabupaten sorong. Metode dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif. Taknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan menerapkan kegiatan meronce sedotan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak.dengan hasil penelitian perkembangan motorik halus pada anak dapat berkembang melalui kegiatan meronce sedotan.

UPAYA MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK YPK ST THERESIA KOTA SORONG

2023-12-13T19:37:46+00:00

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah agar dapat meningkatkan kepercayaan diri dengan latihan permainan peran pada anak usia 5-6 tahun di TK YPK ST. THERESIA KOTA SORONG. Penelitian ini menggunakaan penelitian berjenis penelitian tindakan kelas (PTK), dengan memakai metode bermain peran yang turut melibatkan anak selama berlangsungnya pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah anak-anak kelompok B3 dengan rentan usia 5-6 tahun. Lembar observasi (checklist) digunakan untuk pengumpulan data. Berdasarkan temuan penelitian ini, terbukti bahwa rasa percaya diri anak dapat ditingkatkan melalui permainan peran. Dari segi pengalaman yang semakin meningkat dalam menggunakan latihan bermain peran, secara keseluruhan berjalan dengan baik, khususnya pada keasyikan anak dalam berperan sebagai pedagang sate atau koki, secara umum sangat baik. Hasil dari setiap siklus terus meningkat sedikit demi sedikit, hal ini terlihat dari persepsi yang dihasilkan pada pra siklus 40%, dan diperluas pada pertemuan pertama menjadi 68%, berkembang lagi pada pertemuan kedua menjadi 74,5 %. Pada siklus II hari pertama percaya diri anak mengalami peningingkatan lagi menjadi 82%, dan di hari selanjutnya meningkat lagi menjadi 90% dan sudah memenuhi pecapaian sebuah keberhasilan.

PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH PULAU ARAR KABUPATEN SORONG

2023-12-13T19:37:46+00:00

Penelitian ini mengulas peran guru dalam meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan kolase pada anak-anak kelompok B di TK Aisyiyah Pulau Arar. Perumusan masalahnya melibatkan dua pertanyaan, Pertama-tama adalah sejauh mana guru berkontribusi dalam perkembangan keterampilan motorik halus anak melalui aktivitas kolase anak-anak dalam kelompok B melalui aktivitas kolase di TK Aisyiyah Pulau Arar? Selanjutnya, yang kedua adalahapa rintangan yang timbul dan rekomendasi solusi untuk meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan kolase pada anak-anak tingkat B di TK Aisyiyah Pulau Arar?. Jenis penelitian yang menggunakan pendekatan bersifat kualitatif deskriptif dan memperoleh data mengunakan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa peran guru memiliki dampak signifikan dalam berkembangnya keterampilan motorik halus anak-anak melalui kegiatan kolase dalam konteks pendidikan dan bimbingan.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TARIAN TRADISIONAL ASTER PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KABUPATEN SORONG

2023-12-13T19:37:46+00:00

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motorik kasar anak melalui tarian tradisional aster. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode pengumulan data melalui instrumen dan lembar observasi akan. Hasil Penelitian ini menunjukkan hasil pada siklus I dan II sudah mengalami peningkatan dari sebelumnya di siklus II nilai mengalami peningkatan dari sebelumnya, hal ini terlihat dari nilain yang dicapai anak pada saat pra tindakan sebesar 40 % dan pada saat siklus I sekitar 66 % dan pada siklus II telah mencapai 93 % dengan kategori berkembang sangan baik atau (BSB). Dengan demikian nilai yang telah diperoleh pada hasil perkembangan motorik kasar anak dari aspek kekuatan, kelincahan, kecakapan, dan fleksibel sudah berkembang dengan baik dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui tarian Aster pada Kelompok B di TK Negeri Pembina Kabupaten Sorong sudah sesuai harapan

PENINGKATAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN AWAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI KOTA SORONG

2023-12-13T19:37:46+00:00

Tujuan penelitian ini adalah peningkatan kemampuan keaksaraan awal dengan menggunakan media kartu huruf pada anak kelompok b di tk pertiwi kota sorong. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun teknik pengumpulan datanya observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi di tk pertiwi kota sorong, dalam mengembangkan kemampuan keaksaraan awal melalui media kartu huruf pada anak kelompok b di tk pertiwi kota sorong, menunjukkan bahwa dari 9 anak yang telah melakukan kegiatan kartu huruf sebanyak 5 anak yang masuk pada kategori berkembang sangat baik (bsb), dan 3 anak pada kategori berkembang sesuai harapan (bsb) 1 anak anak pada kategori mulai berkembang (mb). Mulai berkembang kemampuan keaksaraan dikarenakan kurangnya bimbingan dan perhatian dari guru serta kehadiran dalam aktivitas belajarnya rendah. Maka dapat peneliti simpulkan bahwa melalui kegiatan kartu huruf dapat mengembangkan kemampuan keaksaraan awal anak kelompok b di tk pertiwi kota sorong sangat baik.

DESKRIPSI KEGIATAN PEMBELAJARAN SAINS MELALUI MEDIA BAHAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BIAK

2023-12-13T19:37:47+00:00

Memahami dunia sains, mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna, dan mengembangkan minat serta motivasi jangka panjang terhadap sains, semuanya dibantu dengan memperkenalkan anak-anak pada konsep dan teknologi dasar sains sejak usia dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk melaporkan pelaksanaan kegiatan berbasis sains dengan daun alam pada siswa kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Biak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi digunakan sebagai metode pengumpulan data. Peneliti menemukan hal- hal berikut tentang kemampuan umum anak dalam kegiatan ilmiah melalui observasi dan wawancara: a). Tujuh anak menunjukkan tanda-tanda perkembangan, tiga anak tumbuh normal, dan satu anak tertinggal. Kesimpulan: 6 anak berada pada jalur perkembangannya, 3 anak baik, 1 anak mengalami kemajuan, dan 1 anak masih tertinggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7 anak menunjukkan tanda-tanda perkembangan, 3 anak berada pada jalur yang benar, dan 1 anak masih tertinggal. Diketahui bahwa dari 11 anak, 10 orang menunjukkan tanda-tanda perkembangan dan 1 orang tidak. Keterampilan harapan dan seorang pemuda yang belum mampu mengamati, melakukan, menemukan, mencari tahu, dan melaporkan temuannya masih perlu dikembangkan.