AGRIMUDA "Agribisnis, Media Usaha dan Alam Papua" https://unimuda.e-journal.id/agrimudajournal <p>Jurnal Agrimuda merupakan jurnal ilmiah nasional yang mempublikasikan hasil penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan yang actual dan terkini dibidang pertanian. Jurnal Agrimuda memiliki focus pada bidang Agribisnis, Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian, Biologi, Sains dan Teknologi. Jurnal Agrimuda diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Maret dan November oleh Program Studi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong.<br>e-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220530310651203" target="_blank" rel="noopener">2962-2190</a></p> en-US eva.mayasari27@gmail.com (Eva Maya Sari) Fri, 09 Feb 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.1.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Anggita Ekaningtyas Hermawan Anggita Ekaningtyas Hermawan, Sitti Hadija Samual https://unimuda.e-journal.id/agrimudajournal/article/view/5935 <h1>ABSTRAK</h1> <p>Distrik Moswaren Kabupaten Sorong Selatan merupakan daerah transmigrasi dan sebagai sentra pangan dan sayuran di Kabupaten Sorong Selatan. Lahan pertanian di Distrik Moswaren sebagian besar merupakan lahan ladang. Lahan ladang merupakan istilah yang biasa digunakan untuk lahan pertanian yang diolah tanpa menggunakan sistem pengairan yang terstruktur, dengan cara mengandalkan air hujan sebagai sistem pengairannya. Potensi lahan ladang di Moswaren ditanami oleh tanaman yang tidak banyak membutuhkan air misalnya padi, palawija dan holtikultura. Padi yang ditanam petani di Moswaren yaitu padi gogo. &nbsp;Petani dalam melakukan usahatani padi gogo atau padi ladang tidak bisa mandiri dikarenakan biaya yang dikeluarkan petani dalam usahatani padi ladang terbilang mahal. Padahal kenyataannya padi ladang menjadi kebutuhan pangan pokok di Distrik Moswaren. Untuk itu pemerintah mengembangkan pertanian padi ladang dengan cara memberikan bantuan dana kepada petani. Pemberian bantuan dana tersebut bertujuan untuk mengurangi beban biaya yang dikeluarkan petani dalam melakukan usahatani padi ladang. Pemerintah dalam memberikan bantuan dana kepada petani tergantung dari ketersediaan anggaran dana yang diperoleh. &nbsp;Tujuan penelitian ini adalah mengetahui biaya produksi, pendapatan dan keuntungan usahatani padi ladang serta faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi ladang di Distrik Moswaren Kabupaten Sorong Selatan. Dalam menentukan lokasi penelitian, peneliti menggunakan teknik <em>purposive</em>, sedangkan dalam menentukan responden yang digunakan peneliti menggunakan metode <em>proporsional simple random sampling</em> yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana dengan menggunakan rumus slovin. Jumlah petani yang dipilih sebanyak 20 orang petani di Bumi Ajo, 20 orang petani di Hasik Jaya, dan 10 orang petani di kampung Moswaren, sehingga total responden yang disurvei sebanyak 50 orang petani yang bergerak dibidang usahatani padi ladang. Pengambilan data akan dilakukan melalui wawancara langsung dengan panduan kuesioner (teknik analisis menggunakan teknik kuantitatif). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata biaya produksi sebesar Rp. 13.590.624. Penerimaan sebesar Rp. 20.440.000, sedangkan pendapatan sebesar Rp. 15.824.810 dan keuntungan sebesar Rp. 6.849.376. Variabel yang memiliki pengaruh nyata dan positif adalah herbisida roundap, herbisida DMA dan tenaga kerja.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : Usahatani, Faktor Produksi, Pendapatan, Padi Ladang</p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p>Moswaren District, South Sorong Regency is a transmigration area and is a food and vegetable center in South Sorong Regency. Most of the agricultural land in Moswaren District is agricultural land. Farmland is a term commonly used for agricultural land that is cultivated without using a structured irrigation system, by relying on rainwater as the irrigation system. The potential for agricultural land in Moswaren is planted with crops that do not require much water, for example rice, secondary crops and holticulture. The rice planted by farmers in Moswaren is upland rice. Farmers in farming upland rice or field rice can’t be independent because the costs incurred by farmers in farming upland rice are quite expensive. In fact, rice fields are a staple food requirement in the Moswaren District. For this reason, the government is developing lowland rice farming by providing financial assistance to farmers. The provision of financial assistance aims to reduce the costs incurred by farmers in carrying out rice farming. The government in providing financial assistance to farmers depends on the availability of the budget funds obtained. The purpose of the research is to know about the production cost, income and the profit of rice farming and also the factors that affect rice farming production in Moswaren district of South Sorong regency. In deciding the location of research, the researcher uses purposive technique, while in deciding the respondent that is used, the researcher uses proportional method and random sampling, by using slovin pattern and selected 20 farmers in Bumi Ajo, 20 farmers in Hasik Jaya, and also 10 farmers so that the total respondents surveyed amounted to 50 farmers in the field rice farming. The data retrieval will be done through direct interview with questionnaire guide (analytical technique used quantitative techniques). The results shows that the average production cost was Rp. 13.590.624. Acceptance of Rp. 20.440.000, while income is Rp. 15.824.810 and a profit is Rp. 6.849.376. Variables that have significant and positive effects are roundup herbicide, DMA herbicide and labor.</p> <p>Keywords : Farming, Factors of production, Income, Rice field.</p> Anggita Ekaningtyas Hermawan ##submission.copyrightStatement## https://unimuda.e-journal.id/agrimudajournal/article/view/5935 Wed, 03 Jan 2024 00:00:00 +0000