Review: Analisis Potensi Geohazard Terhadap Pipeline dengan Flow Diagram

  • Nita Indriyani Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
  • Elton Mendy Simon Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
  • Restu Hasanah Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
  • Ummu Musfika Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
  • Indar Basma Putria Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
Keywords: Geohazard, Teluk Bintuni, LNG Tangguh, Pipa

Abstract

Eksplorasi minyak bumi tidak hanya dilakukan di daerah daratan (onshore), namun juga melakukan eksplorasi pada daerah lepas pantai (offshore). Umumnya transportasi minyak dan gas menggunakan pipa bawah laut. Contohnya proyek LNG (Liquefied Natural Gas) BP Tangguh yang terletak di wilayah Timur tepatmya distrik Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat. Proyek LNG Tangguh Teluk Bintuni memiliki potensi adanya geohazard. Terkait adanya potensi gempa berdampak terhadap sistem perpipaan di LNG Tangguh Bintuni baik secara onshore maupun secara offshore. Jalur jaringan perpipaan Proyek Pengembangan Tangguh LNG terdiri atas jaringan perpipaan dekat pantai (shore approach), dan jaringan perpipaan di darat. Jaringan perpipaan ini memiliki potensi terhadap geohazard (mitigasi bencana) yang harus diantisipasi. Salah satu pencegahan geohazard dapat dilakukan ialah dengan memperkirakan risiko geohazard dengan metode flow diagram analisis dimana dilakukannya inisiasi, analisis, perkiraan, evaluasi, pengendalian risiko dan tindakan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Armen, J. (2020). Manajemen Risiko Pipa Bawah Laut dalam Bentuk Pipa Bawah Laut (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).
Asosiasi Standar Kanada. 1997.Q850-97, Manajemen Risiko: Pedoman Pengambil Keputusan.
Canadian Standards Association. 1997. CAN/CSA-Q850-97, Risk Management: Guidelines for Decision-Makers.
Canadian Standards Association. 2011. CSA-Z662-11. Oil and Gas Pipeline Systems.
Det Norske Veritas (DNV) RP – F107. 2001. Risk Assessment of Pipeline Protection.
Findasari, F. R. (2016). Analisis Resiko Pipa Bawah Laut Di Lapangan Gas Abadi Akibat Gempa Bumi (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).
Handayani, S. D. (2021). Aplikasi Boowtir Analysis Untuk Identifikasi Enviromental Cricital Element (ECE) Pada Floating Liquified Natural Gas (FLNG) Dan Pipa Gas Bawah Laut (Doctoral dissertation).
Porter, M., Leir, M., Baumgard, A., & Ferris, G. (2014). Mengintegrasikan pengetahuan medan dan geohazard ke dalam siklus proses pipeline. Dalam Prosiding Konferensi Geohazard Kanada ke-6, Kingston, ON.
Porter, M., Logue, C., Savigny, K.W., Esford, F., and Bruce, I. 2004. Estimating the influence of geohazards on pipeline risk and system reliability. IPC2004 5th International Pipeline Conference, Calgary, Alberta, Canada, ASME, New York
Puja, Wiratmaja. 2011. “Perancangan dan Konstruksi Sistem Perpipaan”. ITB.
Rezkynanda, M. A. (2016). Studi Desain Derrick Barge Untuk Offshore Structure Removal (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember).

Soegianto, I. A. (2005). Eksplorasi dan produksi migas lepas pantai: dampak ekologis dan penanganannya. Airlangga University Press.

https://www.downtoearthindonesia.org/id/story/bp-tangguh-teluk-bintuni-dalam-konteks-papua

https://www.bmkg.go.id
Published
2021-12-22