RUPIAH DALAM BAYANG-BAYANG EKONOMI POLITIK GLOBAL
Abstract
Tulisan ini menjelaskan fenomena ekonomi politik di Indonesia, terkait persoalan
melemahnya nilai tukar rupiah ke dollar yang berdampak tidak baik dalam
pergejolakan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia merasa dirugikan atas
terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah ke dollar dengan cenderung menyalahkan
pemerintahan di era Presiden Jokowi (Joko Widodo) dalam mencegah maupun
mengatasi nilai tukar pelemahan tersebut. Dalam hal ini tentu akan berdampak
pada kredibilitas Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin Indonesia saat ini,
dimana pada akhirnya sebagian mayoritas masyarakat Indonesia juga
membandingkan naiknya dollar ini terhadap kasus yang dulu telah terjadi di era
kepemimpinan Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Hal ini menjadi
dasar yang keliru karena pelemahan nilai rupiah ke dollar yang terjadi pada tahun
2018 bulan September muncul akibat adanya “perang dagang” antara Amerika
Serikat dengan China, sementara yang terjadi di era pemerintahan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono disebabkan oleh akibat krisis subprime mortgage di
Amerika Serikat tahun 2008. Tanpa disadari, rupiah secara tidak langsung
menjadi “korban” dalam ekonomi politik global saat ini. Nilai mata uang negara
berkembang bergantung dari nilai mata uang negara-negara maju. Peristiwa ini
dapat dijelaskan menggunakan Teori Sistem Dunia yang dikemukakan oleh
Wallerstein, dimana kepentingan kebijakan negara-negara maju saat ini dapat
berdampak kepada negara-negara yang sedang berkembang.