Gerakan Pro Demokrasi Mengkritisi Rezim Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha Dalam Kerangka Hak Asasi Manusia

  • Hanifah Fairuz Wibowo Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
  • M. Rizki Yudha Prawira Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Abstract

Masa pemerintahan pada Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dirasa banyak pihak membuat kekuatan militer mendominasi Thailand. Publik merasa kebebasan sipil semakin tergerus dengan adanya ketentuan Lese Majeste yang mengatur mengenai tindak pidana untuk melindungi raja, ratu, pewaris dan orang yang diberikan kekuasaan terkait berpotensi disalahgunakan dan dapat mengkriminalisasi suara kritis. Ketidakjelasan batasan mengenai pencemaran nama baik dan penghinaan yang ditujukan kepada pihak kerajaan dan penguasa dianggap kerap kali disalahgunakan. Selain itu juga situasi tergerusnya ruang sipil juga terlihat dengan pembubaran partai politik Future Forward Party sebagai partai oposisi yang banyak dicurigai terjadi kesewenang – wenangan dalam prosesnya. Situasi tersebut memunculkan gerakan resistensi dari kelompok pro demokrasi yang banyak datang dari kalangan muda. Gerakan resistensi tersebut merupakan hak asasi manusia (HAM) yang dijamin dalam berbagai instrumen HAM internasional serta konstitusi hingga ketentuan hukum nasional Thailand. Oleh karena itu negara harus mengupayakan hal terbaik untuk memastikan dijaminnya HAM dan harus menegakan hukum bagi para pelaku walaupun datang dari pemerintahan berkuasa.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku
Bangkok, Kedutaan Besar Republik Indonesia. “Selayang Pandang HUbungan Bilateral Indonesia & Thailand”, Bangkok, Kedutaan Besar Republik Indonesia, 2022.
Chrisbiantoro, Kewajiban Negara dalam Penanganan Kasus – Kasus Pelanggaran HAM dan Pelanggaran HAM yang Berat di Indonesia: Buku Panduan Mengukur Kewajiban Negara, Jakarta, KontraS, 2014.

Jurnal
Carolinna, Renanda Elina et all. “Thai Protest 2020: Gagalnya Sebuah Upaya Gerakan Sosial Melawan Dominasi Militer”, Jurnal Noken Ilmu – Ilmu Sosial Vol. 7 No. 2, (2022): 153 – 166.
Bangun, Budi Hermawan. “Perbandingan Sistem Dan Mekanisme HAM Negara – Negara Anggota ASEAN: Tinjauan Konstitusi Dan Kelembagaan.” Jurnal HAM Vol. 10 No. 1, (2019): 99 – 113.
Merentek, Yanes S. “Tanggung Jawab Negara Dalam Perlindungan Hak Asasi Manusia Menurut Hukum Internasional.” Jurnal Lex Privatum, Vol. VI, No. 9, (2018): 180 – 187.
Merieau, Eugine. “On Blasphemy in a Buddhist Kingdom: Thailand’s Lese Majeste Law.” Buddhism, Law & Society, Vol. 4, (2019): hlm. 53 – 92.
Prawira, M. Rizki Yudha. “Urgensi Pembentukan Peraturan Daerah Penyelenggaraan Bantuan Hukum Di DKI Jakarta Sebagai Implementasi Konsep Negara Kesejahteraan.” Proceedings Conference National Conference on Law Studies (NCOLS) Fakultas Hukum UPNVJ, Vol. 5 No. 1, (2023): 119 – 138.
Prawira, M. Rizki Yudha. 2023. “Urgensi Pengakuan dan Perlindungan Hukum Pers Mahasiswa Di Indonesia.” Veritas: Jurnal Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Islam As-Syafi’iyah, Vol. 9 No. 2, (2023): 39 – 54.
Sriwidodo, Lukman Dwi Hadi Putra. “Pertanggungjawaban Negara dalam Menyelesaikan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat di Aceh Melalui Mekanisme Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh.” Juris-Diction, Vol. 3 No. 6, (2020): 2261 – 2291.

Website
Aulia, Ananda Marwa. 2020. Demo Berbulan – Bulan di Thailand, Ini Pemicu dan Tuntutan Demonstrasi. https://kabar24.bisnis.com/read/20201019/19/1306701/demo-berbulan-bulan-di-thailand-ini-pemicu-dan-7-tuntutan-demonstran, diakses pada 19/12/2023
Bimo, Edwin Shri. 2021. Thailand Bela UU Penghinaan atas Raja dan Kerajaan atau Lese Majeste di Depan Review Dewan HAM PBB, https://www.kompas.tv/internasional/230813/thailand-bela-uu-penghinaan-atas-raja-dan-kerajaan-atau-lese-majeste-di-depan-review-dewan-ham-pbb, diakses pada 19/12/2023
Firman, Tony. 2022. Kenapa Militer Thailand Sering Melakukan Kudeta?, https://tirto.id/kenapa-militer-thailand-sering-melakukan-kudeta-dk4M, diakses pada 19/12/2013.
Head, Jonathan. Thailand’s Constitution: New Era Uncentertainitises, https://www.bbc.com/news/world-asia-39499485, diakses pada 20/12/2023.
International, Amnesty. 2023. Amnesty International Report 2022/2023: Thailand. https://www.amnesty.org/en/location/asia-and-the-pacific/south-east-asia-and-the-pacific/thailand/report-thailand/, diakses pada 19/12/2023
Kurlantzick, Joshua. 2020. A Popular Thai Opposition Party Was Disbanded, What Happens Next?, https://www.cfr.org/in-brief/thailand-future-forward-party-disbanded-thanathorn-protest, diakses pada 19/12/2023
Mahendra, Reno Eza. 2023. Profil Prayuth Chan-ocha: PM Thailand yang Maju Kembali Pada Pemilu Thailand 2023. https://dunia.tempo.co/read/1722725/profil-prayuth-chan-ocha-pm-thailand-yang-maju-kembali-pada-pemilu-thailand-2023, diakses pada 19/12/2023.
Watch, Human Rights. 2023. Thailand: Cabut Tuntutan Terhadap Para Pembela HAM, Cabut Pidana Pencemaran, Perkuat Langkah – Langkah Anti-SLAPP. https://www.hrw.org/id/news/2023/04/06/thailand-drop-charges-against-rights-defenders, diakses pada 20/12/2023
Published
2024-10-01