Kecernaan Nutrien dan PBBH Kambing Bligon Betina Lepas Sapih Pada Pemeliharaan Kondisi Terkontrol dan Tidak Terkontrol
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi dan kecernaan nutrien anak kambing Bligon jantan lepas sapih pada kondisi terkontrol dan kondisi lapangan. Empat belas ekor kambing Bligon jantan lepas sapih dengan umur 4-5 bulan digunakan dan terbagi menjadi 2 kelompok yang terdiri atas 7 ekor yang dipelihara secara terkontrol di Laboratorium Ilmu Ternak Potong, Kerja dan Kesayangan, Universitas Gadjah Mada dan 7 ekor dipelihara pada kondisi lapangan di Kelompok Gama Ngudi Lestari, Banyusoco, Gunung Kidul dengan berat rata-rata ternak pada kedua perlakuan 11,53 kg. Kelompok terkontrol diberi pakan berupa kaliandra dan rumput raja, serta konsentrat, sedangkan pemeliharaan di lapangan pemberian pakan disesuaikan dengan pemberian pakan yang dilakukan oleh peternak. Uji proksimat sesuai prosedur AOAC (2005) dilakukan pada bahan pakan dan feses. Analisis data menggunakan Uji-T. Hasil menunjukkan kecernaan BO, LK, SK, dan BETN pada kambing yang dipelihara terkontrol berbeda nyata dari yang dipelihara pada kondisi lapangan oleh peternak. Hasil PBBH menunjukkan bahwa pemeliharaan secara terkontrol maupun oleh peternak tidak menunjukkan hasil perbedaan nyata (p>0,05). Kesimpulan yang dapat diambil yaitu, bahwa perlakuan pemeliharaan terkontrol dapat meningkatkan PBBH dan FCR akan tetapi belum efektif untuk menaikkan PBBH Kambing Bligon lepas sapih.
Downloads
References
Cakra, I.G.L.O., M.A.P. Cakra, S.Putra. 2014. Kecernaan bahan kering dan nutrien ransum pada kambing peranakan etawah yang diberi hijauan beragam dengan aras konsentrat “Molmik” berbeda. Majalah Ilmiah Peternakan. 17(1): 10-14.
Dirjennak. 2015. Buku Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan. Direktorat Jendral dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI. Avaliabel at http://ditjennak.pertanian.go.id/. Diakses pada senin, 5 Maret 2018 pukul 19.30 wib.
Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliaan Ternak di Lapangan. Grasindo. Jakarta.
McDonald, P., R. Edwards, J. Greenhalgh, and C. Morgan. 2002. Animal Nutrition. 6th Edition. Longman Scientific and Technical. New York.
Rustiyana, E., Liman, F. Fathul. 2016. Pengaruh substitusi rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan pelepah daun sawit terhadap kecernaan protein kasar dan kecernaan serat kasar pada kambing. Jurnal Ilmiah Peternaka Terpadu. 4(2): 161-165.
Sandra, T. 2016. Efek penambahan daun Lamtoro (Leucaena leucocephala) dan/ atau undegraded dietary protein terhadap konsumsi dan kecernaan nutrien serta produktivitas kambing kacang dara. Skripsi Sarjana Peternakan. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Suwigyo, B., Ulil Amri, Rieska Indriani, Asih Kurniawati, Irkham Widiyono dan Sarmin. 2016. Konsumsi, kecernaan nutrien, perubahan berat badan dan status fisiologis kambing jantan dengan pembatasan pakan. Jurnal sain veteriner. 34 (2) : 210-219.
Tahuk, P.K., E.Baliarti, dan H. Hartadi. 2008. Keseimbangan nitrogen dan kandungan urea darah Kambing Bligon pada penggemukan dengan level protein pakan yang berbeda. Jurnal Indonesia Tropical Animal. 33: 290-298.
Tamtomo, D.H. 2016. Efek pakan tambahan sumber protein terhadap konsumsi dan kecernaan nutrien pada kambing kacang yang dipelihara di kelompok wanita tani sumber rejeki.Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Wahyono, T., C. E. Kusumaningrum, Y. Widiawati., dan Suharyono. 2013. Penampilan produksi kambing kacang jantan yang diberi pakan siap saji (PSS) berbasis silase tanaman jagung. Balai Penelitian Ternak. Bogor.
Wahyuni, I.M.D.W., A. Mukhtiani, dan M.Christiyanto. 2014. Kecernaan bahan kering dan bahan organic dan degradabilitas serat kasar pada pakan yang disuplementasi tannin dan saponin. Agripet. 2: 115-124.