Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau dari Langkah- Langkah Polya Materi Bangun Ruang Madrasah Ibtidaiyah
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita ditinjau dari langkah-langkah polya pada materi bangun ruang kelas VI. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan Teknik pengumpulan data adalah tes, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian dipilih melalui teknik purposive sampling sehigga diperoleh peserta didik Kelas VI MI Sains Al-Hidayah dengan jumlah 6 orang. Analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik dalam kategori tinggi adalah mampu memahami masalah, mampu merencanakan penyelesaian, mampu menyelesaikan masalah, tetapi mengalami sedikit kesulitan dalam mengecek kembali. Kemampuan pemecahan kategori sedang yakni mampu memahami masalah yang diketahui dan ditanyakan dalam soal, kurang mampu merencanakan masalah, meskipun salah dalam melaksanakan rencana penyelesaian namun tidak melakukan kesalahan perhitungan, dan belum mampu dalam melihat kembali hasil penyelesaiannya. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah kategori rendah belum mampu memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian dan belum mampu mengecek kembali hasil yang diperoleh. Kesimpulannya adalah kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita ditinjau dari langkah-langkah polya dianalisis dengan tiga kemampuan yakni Tinggi, Sedang dan rendah.
Downloads
References
Dewi, A. (2013). Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele. 2(4), 481–494.
Fajriah, W. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik yang Belajar Dengan Strategi Problem Solving Berdasarkan Langkah Polya. Math Educa Journal, 3(1), 57–70.
Hasanah, F. N. (2018). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matri Segi Empat dan Segitiga Kelas VII SMP Negeri 1 Gatik Tahun Ajaran 2017/2018. Jurnal Pendidikan, 1(1), 11–12
Indonesia, P. R. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Indriyani, F., Nurcahyono, N. A., & Agustiani, N. (2018). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Berdasarkan Langkah Ideal Problem Solving. PYTHAGORAS: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 7(2), 56–67.
Mursalin. (2016). Pembelajaran Geometri Bidang Datar Di Sekolah Dasar Berorientasi Teori Belajar Piaget. Jurnal Dikma, 4(2), 250–258.
Nafi’an, M. I. (2011). Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita. Jurnal Pendidikan, 3(7), 978–979.
Siagian, M. D. (2016). Kemampuan koneksi matematik dalam pembelajaran matematika. MES: Journal of Mathematics Education and Science, 2(1).
Sugiyatmi, S. (2012). Kepemimpinan Kepala Sekolah Di SD Gugus Asmorodono Kecamatan Jebres Kota Surakarta (Studi Multi Situs di SD Negeri Sibela Timur dan SDIT Lukman Hakim). Jurnal Pendidikan, 2(1), 6
Utami, R. W., Endaryono, B. T., & Djuhartono, T. (2018). Kemampuan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika. Faktor: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 5(3), 187-192.
Polya, Geroge. 1973. How to Solve It. Princeton University Press. New Jersey
WARDHANI, I. S. (2015). MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERFIKIR GEOMETRI MELALUI PEMBELAJARAN CONNECTED MATHEMATICS PROJECT (CMP) Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Geometri melalui Pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP). Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar, 1(01).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.