Pendidikan Multikulturalisme Berbasis Uswah Hasanah Di Pondok Pesantren Imam Syuhodo Sukoharjo Sebagai Upaya Deradikalisasi Terhadap Agama

  • rohmat suprapto Universitas Muhammadiyah Semarang

Abstract

Abstrak : Radikalisme dan terorisme menjadi permasalahan yang cukup mengkhawatirkan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Radikalisme berbasis agama dan terorisme menimbulkan kekacauan yang mengakibatkan kerugian materi, bahkan korban jiwa. Upaya untuk mengatasi hal tersebut telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Anti Teror, hingga perumusan kebijakan dan peraturan. Selain itu, diperlukan upaya preventif untuk mencegah penyebaran radikalisme berbasis agama dan doktrin terorisme yang memerlukan keterlibatan lembaga pendidikan. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap model pendidikan multikultural-inklusivisme yang dikembangkan di Pesantren Imam Syuhodo Sukoharo dalam proses internalisasinya untuk mencegah penyebaran paham radikal berbasis agama dan doktrin terorisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan psikologi keagamaan. Pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara mendalam dan tinjauan pustaka, sedangkan analisis data dengan metode induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pendidikan multikultural-inklusivisme disusun dalam bentuk kurikulum yang memuat seperangkat nilai-nilai yang diterapkan langsung kepada peserta didik melalui pendidikan uswatun hasanah, berpikir positif, jujur, dan memaafkan. Hal inilah yang menjadikan santri Pesantren menjadi saling menghormati perbedaan, moderat dan memahami prinsip Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin (kebaikan untuk semua).

Kata Kunci : Internalisasi, Multikultural, Inklusivisme, Radikalisme Agama, Terorisme, Pesantren

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-08-13