Program Kemitraan Wilayah Madu Klanceng di Desa Bawu Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara
Abstract
Salah satu peternak madu klanceng di kabupaten jepara yaitu Bapak Partono dengan usahanya yang bernama Omah Ra&Fi memiliki permasalahan kapasitas produksi yang rendah karena hanya memiliki 80 buah setup (tempat koloni lebah). Selain itu proses produksi madu klanceng tersebut juga masih rendah karena belum adanya kontrol kualitas pada hasil produksinya. Permasalahan pada mitra tersebut terjadi dikarenakan belum adanya pengetahuan mengenai proses produksi dan kontrol kualitas dan juga belum adanya alat untuk mengetahui kandungan kadar air pada madu, sehingga mitra tidak dapat menjaga kualitas madunya sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Managemen usaha pada mitra juga dikelola dengan sederhana berdasar kekeluargaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut solusi yang ditawarkan antara lain pelatihan mengenai proses produksi dan kontrol kualitas madu klanceng, pendampingan dan aplikasi teknologi alat ukur kadar air dengan refraktometer, pendampingan dan aplikasi teknologi pengurangan kadar air dengan proses dehumidifier, dan pelatihan manajemen usaha yang baik. Berdasar solusi diatas maka diperoleh hasil yaitu peningkatan pengetahuan proses produksi dan kontrol kualitas madu sebesar 100%, peningkatan kapasitas produksi sebesar 25%, peningkatan aset berupa alat ukur kadar air (refraktometer), peningkatan aset berupa alat pengurang kadar air (dehumidifier), dan peningkatan pengetahuan tentang manajemen usaha yang baik sebesar 100%. Dengan adanya program kemitraan wilayah ini, mitra diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha madu klancengnya.
Kata kunci : madu klanceng, refractometer, dehumidifier