ARBORETUM: Pemanfaatan dan Nilai Ekonomi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Kampung Persiapan Malagufuk Berbasis Perlindungan di Era Pandemi Covid-19
Abstract
Kampung Persiapan Malagufuk terletak di Distrik (Kecamatan) Makbon, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat. Kampung Persiapan Malagufuk adalah salah satu kampung wisata berbasis ekowisata yang mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaansosial budaya ekonomi lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Saat ini, ekowisata birdwatching di Kampung Persiapan Malagufuk sudah dikenal bahkan sampai kemancanegara. Namun kunjungan wisatawan menurun sejak pandemi Covid-19.Selain satwa, di Kampung Persiapan Malagufuk juga memiliki potensi tumbuhan yang juga tidak kalah menarik, salah satunya adalah Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berupa tumbuhan yang memiliki potensi sebagai tumbuhan hias dan tumbuhan obat. Jika dikembangkan dan diarahkan dengan baik, tumbuhan-tumbuhan tersebut juga akan memiliki nilai ekonomi dan dapat menjadi mata pencaharian alternatif masyarakat. Namun, agar kegiatan pemanfaatan HHBK ini tidak berubah menjadi penjarahan hutan, maka diperlukan mekanisme budidaya yang baik. Salah satu mekanisme yang dapat digunakan adalah dengan membuat arboretum di Kampung Persiapan Malagufuk.
Arboretum adalah tempat berbagai tumbuhan ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian dan pendidikan. Di dalam arboretum inilah calon indukan tumbuhan yang akan dibudidayakan ditanam.