Pemanfaatan Augmented Reality untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa Pendidikan Bahasa Melayu Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning dalam Pembelajaran Bahasa Melayu
Abstract
Augmented Reality (AR) telah menjadi salah satu teknologi inovatif yang dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, termasuk dalam pembelajaran bahasa. Teknologi ini memungkinkan mahasiswa untuk berinteraksi dengan objek digital dalam lingkungan nyata, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan interaktif. Artikel ini membahas bagaimana pemanfaatan teknologi AR dalam pembelajaran Bahasa Melayu dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa pendidikan Bahasa Melayu. Dengan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini menganalisis efektivitas AR dalam mendukung proses belajar mengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan AR dalam pembelajaran Bahasa Melayu tidak hanya meningkatkan keterlibatan mahasiswa, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar mereka melalui interaksi visual dan interaktif. Lebih dari 85% mahasiswa melaporkan peningkatan pemahaman terhadap konsep gramatikal dan semantik Bahasa Melayu setelah menggunakan AR, sementara 88% mahasiswa merasa lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan metode konvensional. Studi ini menegaskan bahwa integrasi AR dalam pendidikan bahasa di perguruan tinggi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di era digital. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan yang perlu diatasi, seperti keterbatasan perangkat dan kebutuhan pelatihan teknis bagi mahasiswa dan dosen. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan dan strategi yang lebih komprehensif untuk mendukung implementasi AR dalam kurikulum pendidikan Bahasa Melayu.
Downloads
References
Environments, 6(4), 355-385.
Billinghurst, M., Clark, A., & Lee, G. (2015). A survey of augmented reality. Foundations and
Trends in Human–Computer Interaction, 8(2-3), 73-272.
Cheng, K. H., & Tsai, C. C. (2013). Affordances of augmented reality in science learning:
Suggestions for future research. Journal of Science Education and Technology, 22(4),
449-462.
Chen, C. M., Chen, C. C., & Lin, M. C. (2015). Augmented reality learning system for
enhancing EFL students’ vocabulary learning. Educational Technology & Society,
18(2), 1-12.
Ibáñez, M. B., & Delgado-Kloos, C. (2018). Augmented reality for STEM learning: A
systematic review. Computers & Education, 123, 109-123.
Prasetyo, Z. K., & Maryani, E. (2020). Implementasi augmented reality dalam pembelajaran
bahasa di perguruan tinggi. Jurnal Teknologi Pendidikan Indonesia, 10(1), 45-60.
Rahman, A., & Suryadi, D. (2021). Pemanfaatan teknologi augmented reality dalam
pembelajaran interaktif di Indonesia. Jurnal Inovasi Pendidikan, 15(2), 120-135.
Sari, N. P., & Hidayat, R. (2019). Augmented reality sebagai media pembelajaran inovatif:
Studi kasus pada mahasiswa bahasa. Jurnal Pendidikan dan Teknologi, 14(3), 89-104.
Wu, H. K., Lee, S. W., Chang, H. Y., & Liang, J. C. (2013). Current status, opportunities and
challenges of augmented reality in education. Computers & Education, 62, 41-49.
Yusri, F., & Amri, S. (2022). Teknologi augmented reality dalam pembelajaran bahasa daerah:
Studi kasus Bahasa Melayu. Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra, 11(2), 200-
215.
Copyright (c) 2023 Siswanto Siswanto, Rian Azmul Fauzi, Robiatul Adawiyah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).